ketika rekannya pergi dari cungkup, perbuatan tak senonoh sapto itu pun masih berlangsung. Tidakk peduli kedua makhluk itu mengejarku, sembari terus berjalan sengaja terus menyalakan lampu senter yang maksudnya agar supaya Sapto tahu kalau aku angkat kaki dari tempat itu.Sepulangnya dari keramat rekannya(Marijan) langsung ke rumah Ki Padmo dan juga menceritakan tentang kejadian itu.Menurut pendapat Ki Padmo sendiri kalau Sapto telah 3 kali melakukan perbuatan tersebut.Dari sejak malam pertama hingga malam ke 3 yang pastinya berbeda peri yang maksudnya dia telah 3 kali berhubungan intim bukan dengan Peri yang sama.
Pantas saja Ki Padmo secara tiba-tiba memindahkan Sapto ke lokasi keramat yang satunya lagi yang tujuannya agar tidak terjadi lagi perbuatan zinah.Akan tetapi Sapto orangnya hyper seks, 3 kali bertemu Peri 3 kali pula melakukan seks.Sejak kejadian itu esoknya penulis pamit pulang namun menyempatkan diri bertemu dengan Imas untuk memberikan alamat rumah. Barangkali saja suatu saat nanti membutuhkan informasi seputar tentang lokasi keramat mana saja yang bisa dipakai untuk ngalap berkah.
Alhamdulillah sampai sekarang Imas sering bertandang ke rumah Marijan bersama suaminya yang baru dan suaminya itu juga tidak mengetahui kalau selama ini hasil kekayaan yang dia miliki hasil berkolaborasi dengan sosok Gaib dari penguasa gunung Sutaragi.Menurutnya ia telah menjual salah satu anggota keluarganya namun ia merahasiakannya.
Tahun 2012 yang lalu Sapto jatuh sakit, sudah berapa kali mati suri dan tubuhnya tergolek lemah diatas kasur.Anggota keluarga dan saudaranya menangisi nasibnya yang sungguh tragis.Telah 4 tahun Sapto terbaring di kasur, sudah puluhan kali telah dibawa ke dokter specialis tetai penyakitnya tidak juga kunjung sembuh. Istri dan anaknya juga telah kemana-mana mencari orang pintar akan tetapi sama saja tidak ada perubahan.Kadang-kadang dia juga suka ngomong sendiri mirip seperti orang gila yang bahasanya tidak bisa dimengerti oleh siapapun, sembari menggerakan kedua tangannya.
Lama-kelamaan akhirnya Sapto pun tidak bisa bicara sama sekali, semua keluarganya pun bingung harus kemana lagi dan pada siapa lagi harus mencari kesembuhannya. Untuk minum saja ia harus dibantu pakai sendok yang pastinya sudah diberi doa-doa untuk kesembuhannya.Setiap hari hanya makan bubur yang disuapi oleh istri dan anaknya, layaknya seorang anak balita yang disuapin.Segala sesuatunya selalu dilakukan diatas kasur,dari makan, minum serta buang air besar atau kecil.Kian hari bukan tambah sehat malah semakin repot saja, saat ini keluarganya sadar mungkin ini sudah takdir dari yang maha kuasa kalaupun harus diambil untuk mengahadap Sang illahi, seluruh anggota keluarganya sudah pasrah.
Salah satu dari putranya memiliki rasa penasaran, mungkin saja bapak memiliki benda pusaka atau dibadannya ada benda-benda seperti susuk atau ilmu yang dimiliki sehinga susah sekali untuk meninggal.Namun bukan berarti seluruh putra-putrinya mendoakan agar segera mati lantaran karena semuanya telah bosan mencari pengobatan untuk dirinya, baik dari dokter ataupun obat kampung tidak juga kunjung sembuh.Semua sesepuh yang pernah didatangi tidak ada yang bisa memberikan jawaban yang pasti karena dari tubuh Sapto ternyata tidak ada benda pusaka apa pun baik untuk tujuan kekebalan maupun untuk pengasihan dan juga termasuk ilmu-ilmu mistik yang dia miliki semua itu kosong. Itulah menurut pengakuan putri bungsu Sapto pada Marijan.
Yang jadi pertanyaan dari mana putrinya itu bisa tahu alamat kerumah Marijan serta apa maksudnya juga dia menemui Marijan.Apalagi Marijan juga sudah lupa lagi dengan wajah Sapto, karena bertemu Sapto itu sekitar tahun 1996 lalu.Menurut pengakuan Seni, putri bungsu Sapto mengatakan, saat bapaknya sudah tak bisa berbicara sepatah pun,ia pernah menulis diatas kertas dan itu juga dipaksa oleh keluarganya untuk mencari pengobatan atas dirinya dan ternyata sapto menulis nama Marijan serta alamat. Saat Marijan sedang mengingat-ingat kejadian yang masa lampau, tiba-tiba Seni menyodorkan foto ayahnya saat masih muda dulu.
Dari itulah, Marijan baru ingat pada Sapto. Kedatangan seni dan suaminya Agus menemui Marijan itu pun tidak bisa dimengerti, ada tujuan maksudnya? Sebab Sapto hanya memberi nama dan juga alamatnya saja dan itu saat keadaan sangat kritis sekali.Sore itu Marijan berangkat untuk menemui Sapto ke Banyumas. Dalam perjalanan, Seni dan Agussambil bercerita tentang kondisi bapaknya yang sudah sangat lelah dan menghabiskan banyak uang untuk biaya pengobatan untuk bapaknya namun tidak sembuh juga. Pasangan suami istri itu sangat berharap agar Marijan dapat memberi jalan keluar agar bapak bisa sehat kembali.
Itu telah menjadi kehendaknya, hanya itulah yang dapat Marijan ucapkan pada anak dan mantunya sapto.Sekitar pukul 23:40, tengah malam Marijan tiba dirumah Sapto, dan ternyata di rumahnya telah dipenuhi oleh anggota sanak familinya serta tetangganya.Jangan-jangan Sapto telah tiada…..?Terdengar juga para sesepuh yang sedang membaca ayat-ayat suci Al-Quran yang tujuan intinya adalah mohon pengampunan pada Allah SWT Seandainya Sapto akan diambil oleh sang Kholik agar bisa diterima dan juga bisa ditempatkan di sisiNya.
Marijan memasuki kamar yang dipakai oleh Sapto, dia tergolek sangat lemas dan terlihat sudah tua. Rambutnya pun sudah dipenuhi uban, wajahnya sangat pucat dan tubuhnya juga sangat kurus kerontang.Terlihat di dinding tembok dipajang foto kenangan ketika masih muda bersama adalah.Dari petunjuk foto itulah akhirnya Seni dan Agus dapat bertemu dengan Marijan.Marijan langsung mendekat ke dipan lalu memegang tangan kiri Sapto yang terasa dingin. Lambat laun Sapto mulai nampak membuka kedua matanya lumayan lama juga memandangku. Ternyata dari pandangannya sudah terlihat kosong. Kemudian Marijan mengambil foto yang menempel di dinding tembok itu, Marijan perlihatkan pada Sapto. Spontan bibirnya bisa bergerak ingin ngomong tetapi apa daya tidak mampu untuk berkata apapun.
Semua yang orang yang menyaksikan cukup terharu dan juga menitikan air mata merasa sangat sedih. Tiba-tiba kedua tangan Sapto memegang tangan Marijan cukup erat, semua orang yang menyaksikan cukup kaget karena selama sebulan ini tubuh Sapto tidak pernah bergerak sama sekali. Cuma terlihat matanya yang menatap dan kepalanya mengangguk tanda batinnya berbicara, lumayan lama juga dia memegang kedua tangan Marijan.Lambat laun pegangannya pun melemas dan mendadak saja dilepas. Lantas Marijan mengambil air segelas, sedikit demi sedikit untuk dimasukan ke mulutnya agar tidak terlalu kering. Setelah itu kembali lagi Sapto tertidur.
Setelah bertemu Sapto, Marijan dipanggil oleh keluarganya untuk berbicara soal amanat yang disampaikan oleh Sapto melalui tulisan tangan itu. Ada apa juga sebenarnya sampai sekarang dia merasa tenang tidur sangat pulasnya.Jujur kalau Marijan tidak bisa berkata apapun pada keluarga soalnya ini menyangkut hal pribadi Sapto. Walaupun dia menghadapi Sakaratul Maut, malah nanti juga Marijan yang disalahkan.
Saat Marijan dijemput oleh Seni dan Agus untuk bertemu Bapak dan Mertuanya itu, kehidupan Sapto memang sangat sengsara alias kere karena tahun 1996 lalu ketika dirinya ritual di Sutaragi bukan untuk mencari berkah kekayaan tetapi justru hanya untuk kepuasan nafsu syahwat saja. Bahkan Sapto sendiri juga pernah dimaki oleh sosok Peri itu sendiri karena memaksa pada Peri untuk melakukan persetubuhan.Padahal itu tidak boleh dilakukan sebelum melakukan pernikahan, apalagi dilakukannya di keramat yang berakibat ke 3 Peri itu hamil dan juga akhirnya meminta pertanggungan jawab pada diri Sapto karena anaknya sudah dewasa memerlukan Sapto untuk perwalian untuk menikah. Jadi sudah memang seharusnya Sapto yang sebagai ayah dari anak itu juga harus siap menikahkan anaknya, itulah mengapa sudah beberapa kali Sapto mati suri, itu karena peri-peri yang sudah dia hamili Sapto telah menjemputnya untuk menikahkan anak-anaknya.
Memang selama ini Sapto tidak tahu jika atas perbuatannya itu akan membuahkan hasil karena setelah dirinya berhubungan seks dengan ke 3 peri tersebut Sapto tidak pernah kembali ritual lagi di keramat Sutaragi karena menurut pengakuannya bahwa pada setiap kuncen keramat selalu bilang kalau dirinya hapal dan tidakk pernah ditemui oleh Goib penguasa keramat itu, ucapan seperti itu yang selalu dia bilang pada siapapun.
Kegagalan dialami oleh Sapto itu ternyata karena ulahnya perbuatannya sendiri yang mengumbar nafsu syahwatnya. Malah yang lebih gilanya Sapto terus mencari keramat-keramat lain lagi untuk mencari pesugihan dan sampai sakaratul awal menjemput Sapto tetap hidup miskin.Itulah beberapa penjelasan tentang masa mudanya Sapto dulu yang suka mencari tempat keramat untuk pesugihan. Sebelum bertemu dengan Marijan sepertinya Sapto juga pernah mengalami hal serupa seperti saat melakukan ritual di Sutaragi. Karena menurut pengakuan anggota keluarganya Sapto itu telah mengalami mati suri 6 kali.
Hal inilah yang membahayakan dan merugikan pada dirinya.Sapto kesulitan untuk mati karena rohnya berkelana menjelajah ke alam lain yang pastinya ada sosok Ghoib yang datang menjemputnya. Tidak mungkin dia bisa sampai itu kalau dulu-dulunya tidakk ada sangkut pautnya dengan sosok gaib yang pernah dia temui di tempat-tempat keramat lainnya.Sungguh teramat berat untuk memberitahu perihal kelakuan Sapto saat masa mudanya saat dulu pada sanak saudaranya. Takut dia nanti mereka tidak percaya dan menjadi tersinggung jadi akan lebih baik merahasiakannya. Jadi apa tujuannya kalau Sapto itu menulis di kertas dan ditujukan pada aku( Marijan), disaat kesehatannya sudah amat kritis. Mungkin Sapto memiliki harapan agar Marijan dapat membuka tabir tentang apa dirinya. Akan tetapi tak bisa untuk mengatakan semuanya itu karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, tubuhnya pun sudah setengah kaku.
Tapi mungkin bagi sanak saudaranya pasti mengira akulah(Marijan) yang bisa mengobati penyakitnya yang sudah dia alami.Karena sanak-saudaranya meminta bantuan Marijan paling tidak bisa mengurangi beban penyakit yang sedang diderita oleh Sapto. Terpaksa Marijan memberi air yang terlebih dahulu dijampi-jampi untuk diminumkan sedikit demi sedikit yang pasti kalau Sapto tidakk akan mati malam itu dan jika pun dia mati dalam beberapa bulan atau tahun yang akan datang tentunya harus kembali ke alam kasat mata dan harus menjalani kehidupan yang baru dan mungkin mengerikan. Kelak Sapto suatu saat nanti dirinya akan bertemu dengan orang-orang yang pernah bersekutu dengan kerajaan-kerajaan Ghoib lainnya.
Sapto di mata keluarganya termasuk orang yang berada namun saat dirinya mulai sering melakukan ritual, akhirnya perlahan harta kekayaannya pun habis dipakai untuk kesana-kemari mencari orang pintar yang dapat dimintai pertolongannya.Akan tetapi tidak pernah terwujud keinginannya karena lantaran menurut pemikirannya, orang-orang yang telah dia datangi itu tak ada bedanya seperti layaknya orang pintar tetapi kenyataannya tidak ada. Semua hartanya habis dipakai untuk kasak-kusuk akan tetapi ketika Marijan mengajaknya ke suatu tempat bernama Sutaragi malah justru disalah artikan. Orang lain justru menunggu hadirnya sosok Ghoib,ini malah Sapto sendiri mengajaknya untuk berhubungan seks yang sekarang ini dia merasakan akibatnya. Lantaran siapapun manusia yang telah melakukan hunbungan seks/intim dengan makhluk siluman atau dedemit walau hanya sekali jos, dijamin sosok makhluk tersebut akan hamil. Maka sangat harus berhati-hatilah wahai pembaca, jangan langsung main hajar saja, akan berakibat sangat fatal seperti yang dialami oleh Sapto.
Setelah delapan bulan kemudian Sapto dikabarkan oleh keluarganya telah meninggal dunia. Itupun kabar melalui handphone. Sungguh kasihan sekali nasibnya hidup enggan mati pun tak mau. Akibat perbuatannya sendiri yang mengumbar nafsu utnuk kekayaan yang akhirnya malah semua harta bendanya habis. Saat mendapatkan lokasi keramat yang tepat malah Ghoibnya dimanfaatkan bukannya untuk diajak kolaborasi.Itulah kisah cerita mistis nyata akibat berhubungan intim dengan peri.
Copas by. http://www.expobia.id/2017/02/cerita-mistis-nyata-inilah-akibat-berhubungan-intim-seks-dengan-jin-siluman-peri-kuntilanak.html?m=1
Bagikan ke Facebook